Jumat, 24 Mei 2013

Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan


Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan www.facebook.com
            Setiap individu pada hakekatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan non-fisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, social, bahasa, bakat  khusus, nilai dan moral, serta sikap. Adapun aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yaitu sebagai berikut :
1.      Pertumbuhan Fisik
      Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang ,dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa.
a.       Pertumbuhan Sebelum Lahir
              Setiap manusia itu ada dan terjadi dimulai dari suatu proses pembuahan  (Pertemuan Sel telur dan sperma) yang membentuk suatu sel kehidupan,yang disebuk embrio.
                Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pad masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk system saraf yang paling lengkap. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda kematangan biologis, masing-masing komponen biologi telah mampu berfungsi secara mandiri.
b.      Pertumbuhan Setelah Lahir
          Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhannya sebelum lahir, proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai dewasa. Setiap bagian fisik seseorang atau iindividu akan terus mengalami perubahan karena pertumbuhan, sehingga masing-masing komponen tubuh akan mencapai tingkat kematangan untuk menjalankan fungsinya.
         Pertumbuhan fisik manusia berbeda dengan pertmbuhan hewan. Demikian anak hewan itu dilahikan, dalam waktu yang sangat singkat ia segera dapat berjalan mengikuti induknya untuk mencari makan. Tetapi tidak demikian halnya bagi manusia. Pada awalnya setiap bayi itu dilahirkan, respon terhadap rangsangan dari luar dirinya dilakukan secara refleks dan belum terkoorinasikan. Pertumbuhan dan perkembangan fungsi biologis setiap orang memiliki pola dan urutan yang teratur.
         Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-sehari. Secara langsung pertumbuhan fisik seseorang anak akan menentukan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik akan mempengaruhi bagaimana ini memandang dirinya sendiri dan bagamana ia memandang orang lain.
        Pertumbuhan fisik anak dapat dibagi menjadi empat periode utama, dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang lambat. Selama periode pralahir dan enam bulan setelah lahir, pertumbuhan tubuhnya sangat cepat. Pada akhir tahun pertama kehidupan pascalahirnya, pertumbuhan seorang bayi memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan kemudian menjadi stabil sampai si anak memasuki tahap remaja. 
        Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh berbagai faktor,antara lain factor nutrisi  yang         telah terasa pengaruhnya sejak bayi belum lahir dan sesudah lahir ,factor perawatan      yang menyangkut perawatan fisik maupun psikis seperti kasih sayang atau cinta kasih.

2.      Intelek
Intelek merupakan kata lain pikir ,berkembang sejalan dengan pertumbuhan syarat otak. Karena piker pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik.
Adapun tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu sebagai berikut :
a.       Tahap pertama : Masa sensori motor (0.00-2.50 th)
Yaitu masa ketika bayi mempergunaan system penginderaan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya.
b.      Tahap Kedua : Masa pra-operasional (2.00-7.00 th)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan symbol yang mewakili sesuatu yang tidak ada.
c.       Tahap ketiga : Msa konkrit – operasional (7.00-11.00 th)
Anak mulai mengembangkan tiga macam opersi berpikir, yaitu :
                      a). Identifikasi : mengenali sesuatu;
                      b). Negasi         : mengingkari sesuatu;
                      c). Reprokasi   : mencari hubungan timbale balik antara beberapa hal.
   d.    Tahap keempat : masa operasional (11.00-dewasa)
Pada tahap ini seseorang bis memperkirakan apa yang mungkin terjadi ia dapat  menngambil kesimpulan dari suatu pernyataan yang telah di tentukan.

3.      Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam hidup atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkan. Kebutuhan setiap orang dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan rohani. Emosi merupakan gejala perasaan yang disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lain.
4.      Sosial
Dengan perkataan lain, dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri. Setiap manusia memerlukan lingkungannya, dan senantiasa akan memerlukan manusia lain.
5.      Bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang sekitarnya. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan. Dalam perkembangan awal berbahasa lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau perasaannya dengan tangis atau ocehan.
6.      Bakat khusus
Pada mulanya bakat merupakan hal yang amat penting berkaitan dengan masalah-masalah pekerjaan atau tugas. Bakat merupakan kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atu sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Seseorang yang memiliki bakat akan cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol.
7.      Sikap, Nilai, dan Moral
Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar dikelompokkan menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap (efektif), dan penguasaan psikomotor. Masa bayi masih belum mempersoalkan masalah moral, karena dalam kehidupan bayi belum dikenal hierarkhi nilai dan suara hati, perilakunya belum dibimbing oleh norma-norma moral.
Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai ; ditunjukkan hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan yang dilarang.  

   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar