Jumat, 10 April 2015

CONTOH LAPORAN OBSERVASI BK

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling yaitu diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dengan tujuan agar individu dapat memahami dirinya, lingkungannya, serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat.
          Penerapan program bimbingan dan konseling diantaranya yaitu disekolah, memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral spiritual). Tugas-tugas perkembangan (development task) terkait dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan (perbuatan atau tingkah laku) yang seyogyanya dimiliki oleh setiap siswa sesuai dengan fase perkembangannya, hendaknya menjadi suatu kompetensi atau standar kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik SMA secara optimal, yang akhirnya dapat menghantarkan peserta didik (siswa) SMA pada pencapaian standar akademis yang diharapkan dalam kondisi perkembangan diri yang sehat dan optimal.
          Untuk mencapai kompetensi dan keterampilan hidup yang dibutuhkan siswa tersebut, diperlukan suatu penyusunan dan pengembangan program kegiatan atau program kerja layanan BK, yang berdasarkan kepada masalah-masalah yang dihadapi serta kebutuhan-kebutuhan kondisi siswa, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu kedewasaan anak itu sendiri.
Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan bimbingan adalah memahami siswa secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun latar belakang pribadinya. Dalam hai ini, BK dituntut untuk mengetahui asal usul dan kepribadian setiap siswa agar bk dapat memperoleh cara untuk menghadapi siswa yang bermasalah. Maka dari itu perlu adanya


pengumpulan data terhadap siswa. Dengan data yang lengkap, BK akan dapat memberikan layanan bimbingan kepada siswa secara tepat atau terarah. Atas dasar itu Kami melakukan observasi ini untuk mengetahui bimbingan bagi Siswa yang bermasalah tersebut. Selain itu juga, observasi ini saya lakukan sebagai penyelesaian tugas dari Bapa Hilman Mangkuwibawa M.pd. selaku dosen mata kuliah Bimbingan dan Konseling.
            Seperti kita ketahui, siswa disekolah sangat bervariasi dalam hal kemampuannya, baik kemampuan akademis, pribadi, maupun sosial, sehingga dalam melaksanakan pendekatan layanan ditemukan hal-hal berikut:
a)      Pada diri siswa yang bermasalah sering terjadi perilaku yang salah seperti sikap bermusuhan sesama teman, tidak mau bergaul dengan temannya, membenci Guru, dan kenakalan lainnya.
b)      Akibat ketidakmampuan atau ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang dialami, sering terjadi sikap menolak pelajaran, terjadi bolos sekolah, menyontek, coret-coret disekolah, kesulitan dalam mengikuti pelajaran, dan sebagainya yang pada akhirnya dapat mengakibatkan tingkat pencapaian / standar minimal tidak terpenuhi
c)      Tingginya angka putus sekolah (drop out).
Selain kemampuan yang berbeda, siswa dituntut pula untuk menguasai berbagai kemampuan atau kompetensi, baik yang berhubungan dengan mata pelajaran maupun yang berhubungan dengan pengembangan diri pribadi, sosial, dan katindak criminal, karier kehidupannya.
       Ditilik dari segi usia, siswa SMA termasuk fase atau masa remaja, yang sedang berada dalam proses berkembang kearah kematangan atau kemandirian, Masa ini merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan siswa, dan merupakan masa transisi (dari anak anak ke masa dewasa). Namun dalam menjalani proses perkembangan ini , tidak semua remaja dapat mencapainya secara mulus atau berjalan sesuai arah potensi. Harapan, dan nilai-nilai yang dianutnya.Di antara mereka masih banyak yang mengalami masalah, yaitu menampilkan sikap dan perilaku yang menyimpang, tidak wajar, dan bahkan tidak bermoral.Seperti tawuran, tindak criminal, dan sebagainya.Masalah-masalah itu terjadi tidak lepas dari pengaruh iklim lingkungan yang tidak kondusif, baik dirumah atau dilingkungan masyarakat. Dan akhirnya, mempengaruhi perkembangan pola perilaku dan gaya hidup siswa yang cenderung menyimpang dari kaidah-kaidah moral (akhlak) yang mulia. Kondisi ini menunjukkan pula bahwa mereka masih lemah dalam aspek kepribadiannya atu psikososiospiritualnya.
Apabila siswa ini tidak memiliki kesanggupan untuk mencari jalan keluarnya, dan orang tua, guru-guru, serta tokoh-tokoh masyarakat tidak berusaha untuk ikut mencarikan jalan keluarnya dari masalah-masalah yang dihadapinya , maka niscaya menimbulkan kesulitan dalam penyesuaian dirinya disekolah, dirumah, maupun dimasyarakat. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka keberadaan layanan BK harus berjalan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Dalam laporan yang saya susun ini, ada beberapa rumusan masalah, diantaranya :
1.      Bagaimana Peran Program Bimbingan dan Konseling di SMA dalam mengatasi berbagai permasalahan?
2.      Apa faktor penyebab siswa mengalami maslah kesulitan belajar?
3.      Bagaimana usaha guru dalam mengatasi masalah kesulitan belajar?

C. Tujuan Penulisan
1.      Supaya mengetahui Program bimbingan konseling yang ada di sekolah SMA.
2.      Supaya mengetahui faktor penyebab siswa SMA yang mengalami masalah kesulitan dalam  belajar.

3.      Supaya mengetahui usaha guru dalam mengatasi masalah kesulitan belajar Siswa SMA tersebut


KLIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar