Sabtu, 11 April 2015

MAKALAH FILSAFAT ILMU "Ontologi" (Metafisika, Asumsi, Peluang)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Filsafat merupakan telaahan yang ingin menjawab berbagai persoalan secara mendalam tentang hakikat sesuatu, atau dengan kata lain filsafat adalah usaha untuk mengetahui sesuatu. Kegiatan penelaahan, penalaran atau argumentasi secara mendasar tentang masalah-masalah tertentu disebut berfilsafat, dan pendalamannya ditekankan pada bidang yang lebih diminati daripada masalah-masalah lain (Susanto, 2011: 26). Tegasnya filsafat adalah hasil akal seseorang manusia yang mencari dan memikirkan sesuatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain, filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu (Ihsan, 2010: 3).
Sebagai sebuah ilmu, filsafat memiliki 3 bidang kajian ilmiah yang di dalamnya terkandung 3 pertanyaan ilmiah yaitu ontologi, epistimologi dan aksiologi. Ontologi berasal dari bahasa Yunani “ontos” yang berarti yang ada dan “logos” yang berarti penyelidikan tentang sehingga dapat disimpulkan ontologi berarti penyelidikan tentang apa yang ada. Jadi, ontologi membicarakan asa-asas rasional dari “yang ada”, berusaha untuk mengetahui (“penyelidikan tentang”) esensi yang terdalam dari “yang ada”. Ontologi seringkali disebut sebagai teori hakikat yang membicarakan pengetahuan itu sendiri, di mana hakikat adalah kenyataan yang sebenarnya, bukan keadaan sementara atau keadaan yang berubah. Dengan ontologi, diharapkan terjawab pertanyaan tentang “apa”. Epistimologi merupakan bidang yang menyelidiki asal mula, susunan, metode-metode suatu ilmu. Epistimologi diperlukan untuk menjawab pertanyaan “bagaimana” Aksiologi merupakan bidang yang menyelidiki hakikat nilai. Aksiologi digunakan untuk memberi jawaban atas pertanyaan “mengapa” (Susanto, 2011: 27-30).
Obyek telaah ontologi adalah apa yang ada, dibagi menjadi 2 bentuk yaitu obyek material dan formal. Berdasarkan apa yang ditelaah maka material filsafat adalah segala sesuatu, sementara obyek formalnya adalah hakikat terdalam/hakiki. Obyek material filsafat dapat dibagi menjadi 2 bentuk. Pertama obyek konkret/empiris yang berupa gejala yang ada dan dapat ditangkap oleh pancaindera. Bentuk kedua adalah obyek abstrak atau yang sering disebut sebagai metafisika yang membicarakan hal-hal yang berada di belakang gejala-gejala yang ada. Dalam makalah ini kami memfokuskan masalah dalam telaah ontologi, yaitu metafisika, asumsi dan peluang.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu metafisika?
2.      Bagaimana yang dimaksud dengan asumsi?
3.      Bagaimana yang dimaksud dengan peluang?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis mempunyai tujuan  sebagai berikut, sehingga kita mampu:
1.      Mengetahui tentang metafisika.
2.      Mengetahui yang dimaksud dengan asumsi.

3.      Mengetahui yang dimaksud dengan peluang.



KLIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar