Jumat, 10 April 2015

PAPER TAFSIR III (AYAT AL-QUR’AN TENTANG PRODUKSI “QS. AN-NAHL AYAT 81”)

I.     Pendahuluan
Produksi adalah salah satu program yang sudah harus ada dalam kehidupan, karena tanpa produksi kehidupan di dunia ini tidak akan berjalan, produksi juga adalah sistem yang vital, bahkan Allah SWT pun berfirman didalam Al-Qur’an tentang anjuran untuk Produksi.
Banyak ayat-ayat AL-Qur’an yang membahas tentang produksi. Seperti contohnya  QS. An-Nahl ayat 65-69, QS. An-Nahl ayat 80-81, Qs. Hud ayat 37, dan ayat-ayat lainnya.
Dalam paper ini saya akan memfokuskan membahas tentang surat An-Nahl ayat 81 yang mana akan di bahas tentang bagaimana tafsiran dari ayat tersebut dan analisis-analisis yang ada berdasarkan dari sumber-sumber yang cukup di percaya. 
II.      Teks Dan Terjemah





Terjemahan:
“Dan Allah Menjadikan tempat bernaung bagimu dari apa yang telah Dia Ciptakan, Dia Menjadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia Menjadikan pakaian bagimu yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikian Allah Menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).
III.   Kaidah Tajwid
No.
Nama Hukum
Lafadz
Kaidah
1.
Lammul Jalalah Taphim

Sebelum Lafadz Allah Berharakat Fathah.
2.
Idghom Mutamasillain/Idghom Mimi

Mim (sukun) bertemu dengan huruf idghom mutamasillain/idghom mimi yaitu huruf Mim.
3.
Gunnah Mim

Huruf Mim Bertasydid (maka di baca dengung/gunnah).
4.
Mad Thabi’i

Fathah bertemu dengan salah satu huruf mad Thabi’i yaitu alif / sebelum huruf alif berharakat fathah.
5.
Idghom Bigunnah

Tanwin bertemu dengan salah satu huruf idghom bigunnah yaitu huruf Wau.
6.
Idghom Mutamasillain/Idghom Mimi

Mim (sukun) bertemu dengan huruf idghom mutamasillain/idghom mimi yaitu huruf Mim.
7.
Alif Lam Komariah

Alif lam bertemu dengan salah satu huruf alif lam komariah yaitu jim.
8.
Mad Thabi’i

Fathah bertemu dengan salah satu huruf mad Thabi’i yaitu alif / sebelum huruf alif berharakat fathah.
9.
Mad Thabi’i

Fathah bertemu dengan salah satu huruf mad Thabi’i yaitu alif / sebelum huruf alif berharakat fathah.
10.
Idzhar

Tanwin bertemu dengan salah satu huruf idzhar yaitu huruf alif.
11.
Idzhar Syafawi

Huruf mim (sukun) bertemu dengan salah satu huruf Idzhar syafawi yaitu huruf sin.
12.
Mad Thabi’i

Fathah bertemu dengan salah satu huruf mad Thabi’i yaitu alif / sebelum huruf alif berharakat fathah.
13.
Mad Thabi’i

kasrah bertemu dengan salah satu huruf mad Thabi’i yaitu yaa/ sebelum huruf yaa berharakat kasrah.
14.
Mad Thabi’i

kasrah bertemu dengan salah satu huruf mad Thabi’i yaitu yaa/ sebelum huruf yaa berharakat kasrah.
15.
Alif Lam Komariah

Alif lam bertemu dengan salah satu huruf alif lam komariah yaitu ha.
16.
Mad Thabi’i

Fathah bertemu dengan salah satu huruf mad Thabi’i yaitu alif / sebelum huruf alif berharakat fathah.
17.
Mad Thabi’i

kasrah bertemu dengan salah satu huruf mad Thabi’i yaitu yaa/ sebelum huruf yaa berharakat kasrah.
18.
Mad Thabi’i

kasrah bertemu dengan salah satu huruf mad Thabi’i yaitu yaa/ sebelum huruf yaa berharakat kasrah.
19.
Ikhfa Syafawi

Mim (sukun bertemu dengan huruf ikhfa syafawi yaitu huruf ba.
20.
Idzhar Syafawi

Huruf mim (sukun) bertemu dengan salah satu huruf Idzhar syafawi yaitu huruf Kaf.
21.
Gunnah Mim

Huruf Mim Bertasydid (maka di baca dengung/gunnah).
22.
Mad Liin

Huruf mad berupa ya jatuh sesudah huruf bertanda hidup yaitu berharakat fathah.
23.
Idzhar Syafawi

Huruf mim (sukun) bertemu dengan salah satu huruf Idzhar syafawi yaitu huruf lam.
24.
Idzhar Syafawi

Huruf mim (sukun) bertemu dengan salah satu huruf Idzhar syafawi yaitu huruf ta.
25.
Mad ‘Arid Lissukun

Huruf mad yang jatuh sebelum huruf yang waqaf (berhenti).

IV.   Asbabun Nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan. Ketika seorang Arab bertanya kepada nabi SAW. Tentang Allah, beliau membacakan ayat :
(                                                                                   ) “dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumah mu sebagai tempat tinggal” (QS. An-Nahl ayat 80). Orang itupun megiakannya. Kemudian Nabi SAW membaca kelanjutan ayat tersebut,:
(                                                                                                                          ) “dan dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawanya) di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim. (QS. An-Nahl:80). Orang itupun mengiakannya, kemudian Rasullah membaca lagi kelanjutan ayat tersebut dan orang itupun mengiakannya, namun ketika Rasullah sampai pada ayat:
(                                                                                                                                 )

“demikanlah Allah menyempurnakan nikmatnya atasmu agar kamu berserah diri kepadanya. (QS. An-Nahl ayat 81), orang itu berpaling dan tidak mau masuk islam. Maka turunlah ayat selanjutnya (QS. An-nahl ayat 83) yang menegaskan bahwa walaupun orang-orang tahu akan nikmat yang diberikan Allah, tapi kebanyakan mereka tetap kafir.                                          


KLIK 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar