Jumat, 10 April 2015

MAKALAH PENDALAMAN PAI DI MADARASAH (SEJARAH HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE YATSRIB)

BAB II
PEMBAHASAN

A.    SEJARAH HIJRAH RASULLAH KE YASTRIB
Kisah ini sebagai “kisah yang paling cemerlang dan indah yang pernah dikenal manusia dalam sejarah pengejaran yang penuh bahaya, demi kebenaran, keyakinan dan iman”.
Pada usia 53 tahun -setelah 13 tahun masa kerasulannya serta membangun pondasi keislaman-Muhammad membuat langkah besar itu: hijrah. Langkah berbahaya namun mengantarkannya menjadi pemimpin utuh. Pemimpin keagamaan, kemasyarakatan juga politik. Peristiwa pada tahun 623 Masehi itu sekaligus mengajarkan keharusan umat Islam untuk berani menempuh langkah besar untuk mencari lingkungan atau lahan baru yang memungkinkan benih kebenaran dan kebajikan tumbuh lebih subur.
Yatsrib atau Madinah sudah pasti menjadi masa depan Muhammad dan pengikutnya. Puluhan muslimin telah menyelinap pergi ke sana. Kaum Quraisy tak terlalu peduli. Perhatian mereka pada Muhammad yang masih di Mekah yang tak akan mereka biarkan lolos. Padahal Muhammad telah siap untuk pergi. Abu Bakar telah menyiapkan dua unta baginya dan bagi Muhammad. Unta itu dipelihara Terjemahan:  (41). “Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan Memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala di akhirat pasti lebih besar, sekiranya mereka mengetahui. (42).(yaitu) orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal”.
Abdullah bin Uraiqiz. Sampai pada harinya, perintah Allah untuk hijrah pun turun. Allah berfirnan dalam surah An-Nahl ayat 41-42:


وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلأجْرُ الآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ )٤١ (الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ)٤٢(
Muhammad memberi tahu Abu Bakar. Para pemuda Quraisy juga semakin ketat memata-matai rumah Muhammad. Mereka sesekali mengintip ke dalam rumah, melihat Muhammad berbaring di tempat tidurnya.
Rasullah hijrah ke yastrib itu dikarenakan menyangkut beberapa hal:

  1. Dari generasi ke generasi, masyarakat Kazrij dan Aus di Yatsrib dengan penuh harapan selalu menantikan Nabi Muhammad (SAW). Mereka ini selalu mengatakan kepada kaum Yahudi yang berkuasa di Yatsrib, “Jika Nabi Muhammad (SAW) telah datang maka dengan pertolongannya kami akan meruntuhkan kekuasaan kalian.”
  2. Didalam musim haji tahun ke-sebelas Nabawi (kenabian) atau tahun 621M, enam orang suku Khazrij menjumpai Rasulullah (SAW) dan memeluk Islam. Dengan jalan ini mereka berharap dapat menghukum orang-orang Yahudi dengan pertolongan dari beliau (SAW). Berikutnya, bertambah lagi tujuh orang Yatsrib memeluk Islam. Rasulullah (SAW) mengutus Musaab bin Umair sebagai duta yang pertama sekaligus juru dakwah Islam. Kejadian tersebut dinamakan dengan kejadian Aqabah I.
  3. Dalam tahun ke-dua belas Nabawi atau tahun 622 M, 75 orang dari Yatsrib mengundang Nabi (SAW) untuk datang ke Yatsrib dan memberikan jaminan perlindungan terhadap beliau (SAW) dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Mereka berjanji akan membela dan mempertahankan serta melindungi rasulullah beserta para pengikut dan keluarganya seperti melindungi keluarganya sendiri. Perjanjian ini disebut perjanjian Aqabah II.
  4. Lebih jauh lagi, selain jaminan keamanan, diantara Nabi (SAW) dengan para tamu dari Yatsrib itu pun terjadi hal terpenting dalam sejarah, dimana ummat Muslim mendapatkan ‘tanah-kelahiran’ baru untuk memulai pengembangan masyarakat Muslim disana. Maka Rasulullah (SAW) pun memberikan izin hijrah ke Yatsrib kepada ummat Muslim.

KLIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar