Jumat, 10 April 2015

MAKALAH HADITS I ( PERSAUDARAAN DAN ETIKA PERGAULAN)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
            Seiring perkembangan zaman yang semakin kompleks, dibuktikan dengan pesatnya kemajuan teknologi merupakan gerbang awal perubahan. Bukan hanya perubahan terhadap suatu bangsa, namun tanpa disadari perubahan tersebut membawa dampak kepada kepribadian seseorang yang nantinya membawa efek terhadap perubahan lingkungan masyarakatnya. Tidak hanya perkembangan teknologi, fashion dan paradigma seorang remaja muslim khususnya, tak terelakkan lagi semakin hari semakin tidak memiliki pandangan positif yang menjadi contohnya. Biasanya ditandai dengan meniru para bintang selebriti maupun idola-idola musisi misalnya. Begitu juga dengan perfilman yang sudah keluar dari etika dan norma kehidupan muslim. Hal inilah yang menyebabkan merosotnya perangai seseorang sehingga tata pergaulan seorang muslim dalam kehidupannya yang sudah keluar dari nilai-nilai benteng Islam.
            Pergaulan yang menjadi kebutuhan individual tidaklah lain agar dalam kehidupan bermasyarakat terjalin hubungan yang sangat harmonis, saling mencintai, saling membantu saerta melengkapi satu sama lainnya, sehingga melahirkan bentuk tatanan persaudaraan yang sangat mulia. Sebagaimana Rasululah saw, etika dan nilai tata pergaulan yang islami telah dicontohkan dan dipraktekkan oleh beliau. Persaudaraannya antara kaum muhajirin dengan kaum anshar yang membentuk ikatan kuat berada dalam naungan rahmat Allah swt.
            Ummat Islam khususnya, tidak perlu lagi mencari dan meneladani kepribadian yang soleh dalam tata pergaulan dan bigkai persaudaraan. Cukuplah Rasulullah saw sebagai central of figure dalam setiap aspek kehidupan apapun bentuk dan sifatnya terutama kesalehan dalam akhlak pergaulan dan ikatan persaudaraannya yang begitu sangat agung. Hanya saja, terkadang ummat Islam terlena dengan keberadaan berbagai figur seseorang yang sudah jelas-jelas dalam pergaulannya tidak lagi sesuai dengan kaidah Islam. Padahal apabila dikaji lebih dalam lagi, etika pergaulan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya sangat berdampak untuk melahirkan kepribadian yang super mulia bagi seorang muslim. Hal ini banyak sekali dijelaskan secara detail norma dan nilai-nilai serta pengimplikasian pergaulan dan persaudaraan. Dalam Al-qur’an sendiri terlukis bahwa Rasulullah Muhammad saw sebagai uswah yang baik. Sebab beliau memiliki kepribadian yang luhur, perangai yang soleh, dan akhlak yang begitu agung.
            Dalam ayat yang lain juga dijelaskan bahwa orang-orang yang bersama beliau saling berkasih sayang satu sama lain. Tidak hanya itu, dalam hadits pun banyak pelajaran yang bisa diambil bagaimana Rasulullah saw membentuk persaudaraan dan menata pergaulannya yang Islami. Inilah bentuk persaudaraan dan tata pergaulan Rasulullah yang terlukis dalam Al-quran dan hadits untuk menjadi pegangan dan contoh bagi setiap muslim. Sedangkan pada kenyataannya umat Islam tidak begitu memperhatikan apa-apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw, bahkan terkesan dalam akhlak kesehariannya sangat jauh dengan akhlak Rasul. Lebih jauh lagi, masyarakat muslim yang berpengetahuan pun, tidak terlepas terkadang kehidupan dalam kesehariannya jauh dari penerapan akhlak islami. Imbasnya, mereka disadari atau tidak telah memengaruhi kehidupan moral lingkungan dan keluarganya sendiri yang membawa ke arah jauh dari akhlak islami.
            Beranjak dari permasalahan itu, maka penulis tertarik untuk membahas topik diatas dengan judul “Bingkai Persaudaraan dan Etika Pergaulan Dalam Kehidupan Muslim”. Adapun pembahasannya mengacu kepada nilai-nilai persaudaraan dan etika pergaulan yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad saw yang terlukis dalam Al-Qur’an dan hadits-haditsnya.
1.2  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1)      Apakah yang dimaksud dengan persaudaraan dan etika pergaulan ?
2)      Mengapa persaudaraan dan tata pergaulan menjadi bingkai dalam kehidupan sosial yang penting ?
3)      Bagaimana membentuk persaudaraan dan etika pergaulan yang sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah Muhammad saw. ?
1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1)      Mengetahui makna persaudaraan dan etika pergaulan.
2)      Mengetahui pentingnya persaudaraan dan tata pergaulan dalam bingkai kehidupan sosial.

3)      Mengetahui pembentukan persaudaraan dan etika pergaulan yang sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad saw.


KLIK

1 komentar:

  1. Semoga bermanfaat bagi kita semua...itu terusannya apakah kagak ada bang?

    BalasHapus