Sabtu, 11 April 2015

MAKALAH EVALUASI (Prinsip Konstruksi Tes Uraian)

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Tes sebagai alat pengukur hasil belajar siswa, diharapkan mampu memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Artinya, alat tes dapat memberikan informasi tentang siswa sesuai keadaan yang mendekati sesungguhnya. Hal itu penting karena informasi tersebut akan dipergunakan untuk mempertimbangkan dan kemudian memutuskan berbagai kebijakan baik yang berkenaan dengan siswa maupun kegiatan pengajaran secara umum. Sebuah alat tes yang baik harus memenuhi beberapa kriteria tertentu, antara lain alat tes haruslah tidak terlalu mudah atau terlalu sulit. Alat tes yang baik harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi kelayakan, kesahihan, keterpercayaan,  dan kepraktisan.
Format soal tes bahasa dapat berbentuk tes objektif dan tes subjektif yang salah satu bentuknya adalah tes bentuk uraian. Jika dalam menyusun  tes objektif harus mengikuti berbagai langkah dan prosedur yang ketat, maka sudah barang tentu untuk menyusun tes bentuk uraian pun harus mengikuti prinsip-prinsip pengukuran yang baik dan benar pula.
Menurut sejarah, yang ada lebih dahulu adalah bentuk uraian. Mengingat bentuk ini banyak kelemahannya, maka para pakar pendidikan, kurikulum, psikologi berusaha untuk menyusun tes dalam bentuk yang lain, yaitu tes objektif. Meskipun demikian, tidak berarti bentuk uraian ditinggalkan sama sekali. Bentuk uraian dapat digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan belajar yang sulit diukur oleh bentuk objektif.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya:
1.      Apa yang dimaksud dengan Tes Uraian ?
2.      Apa saja kelebihan dan kekurangan Tes bentuk uraian
3.      Bagaimana konstruksi Tes entuk Uraian ?

4.      Bagaimana metode pengoreksian Soal bentuk Uraian ?


KLIK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar