Kamis, 09 April 2015

RPP SKI



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KURIKULUM 2013
Dosen Pengampu : Drs. Rofik, M.Ag





Disusun Oleh:
Isna Nur Khoeriyah
12410007



PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014

PEMETAAN KI & KD
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
KELAS VII SEMESTER GENAP

No
Judul
KI
KD
1.
Prestasi yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin
KI 1, KI 2,
KI 3, KI 4
1.1, 2.1, 3.1, 4.1
2.
Perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa dinasti bani Umayyah
KI 1, KI 2
KI 3
1.2, 2.2, 3.2,
3.
Tokoh ilmuwaan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa dinasti Bani Umayyah
KI 1, KI 2,
 KI 3
1.3, 2.4, 3.3
4.
Sikap dan gaya kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz
KI 1, KI 2,
KI 3, KI 4
1.3, 2.3, 3.4, 4.3















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan      : MTsN Sleman Kota
Mata Pelajaran            : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester            : VII / Genap
Materi Pokok              : Berbagai Prestasi yang dicapai oleh Khulafaurrasyidin
Alokasi Waktu            : 4 x 40 menit (2 pertemuan)

A.    Kompetensi Inti
1.      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (tolerasi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.      Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.      Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.
B.     Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1  Menghargai perilaku khulafaurrasyidin sebagai cerminan dari akhlak Rasulullah saw
2.1 Merespon nilai-nilai yang terkandung dari prestasi-prestasi yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin untuk masa kini dan yang akan dating
2.1.1 Mengemukakan ibrah yang terkandung dari prestasi-prestasi yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin
3.1 Memahami berbagai prestasi yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin.
3.1.1 Menjelaskan pengertian Khulafaur Rasyidin
3.1.2 Mendiskripsikan nama-nama Khulafaur Rasyidin
3.1.3 Menjelaskan prestasi-prestasi yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin(Abu Bakar As-Sidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib)

4.1 Menceritakan kisah ketegasan Abu Bakar As-Siddiq dalam menghadapi kekacauan umat Islam saat wafatnya Nabi Muhammad Saw.
4.1.1 Menunjukkan kemampuan menceritakan ketegasan Abu Bakar As-Siddiq dalam menghadapi kekacauan umat Islam saat wafatnya Nabi Muhammad Saw.
4.1.2 Menunjukkan kemampuan menceritakan factor-faktor yang mempengaruhi kekacauan umat islam saat wafatnya Nabi Muhammad Saw.

C.    Tujuan Pembelajaran
1.      Dengan metode ceramah dan Tanya jawab (Interactive Lecturing) dan strategi memilah dan memilih kartu(card sort)peserta didik dapat menjelaskan pengertian Khulafaur Rasyidin
2.      Dengan metode penugasan dan strategi kekuatan berdua(the power of two) peserta didik dapat mendiskripsikan nama-nama Khulafaur Rasyidin
3.      Dengan metode penugasan dan strategi (quiz team) dan Share to Other peserta didik dapat menjelaskanprestasi yang dicapai Khulafaur Rasyidin(Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib)

D.    Materi Pembelajaran
1.      Pengertian Khulafaur Rasyidin
2.      Nama-nama Khulafaur Rasyidin
3.      Prestasi-prestasi yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib)

E.     Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya jawab (Interactive Lecturing), Card Sort,penugasan, The Power of Two, Quiz Team, & Share to Other

F.     Media Pembelajaran
Laptop, LCD, Kertas Origami, Kertas HVS, Speaker, Papan tulis, Spidol

G.    Sumber Belajar
Imam As-Suyuthi, Tarikh Khulafa’, Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2003
Joesoef Sou’yb, Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin, Jakarta : Bulan Bintang, 1979
Ali Audah, Ali bin Abi Thalib sampai kepada Hasan Husain, Bogor : Pustaka Litera Antar Nusa, 2010
Dan Internet

H.    Langkah-langkah Pembelajaran
a.      Pertemuan I
Indikator yang akan dicapai :
3.1.1        Menjelaskan pengertian Khulafaur Rasyidin
3.1.2        Mendiskripsikan nama-nama Khulafaur Rasyidin
3.1.3        Menjelaskan prestasi-prestasi yang dicapai Khulafaur Rasyidin

PENDAHULUAN (5 Menit)
·         Siswa menjawab salam dari guru
·         Siswa membaca do’a bersama-sama yang dipimpin oleh ketua kelas
·         Sebelum memulai pembelajaran, siswa melakukan icebeaking yang dipandu oleh guru untuk membangkitkan semangat belajar siswa
·         Guru menjelaskan kompetensi dasar yang akan dicapai pada pembelajaran kali ini
·         Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi dan proses pembelajaran
KEGIATAN INTI (10 Menit)
A.
Mengamati
·         Siswa menyimak materi yang ada pada slide serta mendengarkan penjelasan singkat dari guru tentang pengertian, nama-nama dan prestasi yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin
B.
Menanya
·         Siswa mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum dipahami
C.
Mencoba
·         Siswa mencari tahu kesesuaian antara materi yang ada pada card sort yang dipegang dengan sub bab yang tercantum pada slide
·         Siswa membacakan materi yang sesuai dengan sub bab yang tercantum pada slide
D.
Menalar
·         Setiap kelompok fokus mendengarkan pertanyaan-pertanyaan dari guru.
·         Kelompok yang merasa bisa menjawab mengacungkan jari setelah medapat aba-aba dari guru untuk menjawab soal yang dibacakan tadi.
·         Kelompok yang menjawab benar akan mendapat bintang
E.
Mengkomunikasikan
·         Setiap kelompok berdiskusi untuk bersepakat memilih khalifah yang disukai dengan menjelaskan alasannya
·         Setiap perwakilan kelompok menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas
·         Setiap kelompok memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh temannya
KEGIATAN AKHIR (5 Menit)
·         Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
·         Guru memberikan tugas individual di luar kelas kepada siswa
·         Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya
·         Guru memberikan motivasi melalui pemutaran audio
·         Guru menutup pembelajaran dengan membaca do’a bersama sama dengan siswa

b.      Pertemuan II
Indikator yang akan dicapai :
4.1.1        Menunjukkan kemampuan menceritakan ketegasan Abu Bakar As-Siddiq dalam menghadapi kekacauan umat Islam saat wafatnya Nabi Muhammad Saw.
4.1.2        Menunjukkan kemampuan menceritakan factor-faktor yang mempengaruhi kekacauan umat islam saat wafatnya Nabi Muhammad Saw.

PENDAHULUAN (5 Menit)
·         Guru mengucapkan salam
·         Siswa membaca do’a bersama-sama yang dipimpin oleh ketua kelas
·         Sebelum memulai pembelajaran, siswa melakukan icebeaking yang dipandu oleh guru untuk membangkitkan semangat belajar siswa
·         Guru menjelaskan kompetensi dasar yang akan dicapai pada pembelajaran kali ini
·         Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi dan proses pembelajaran
KEGIATAN INTI (10 Menit)
A.
Mengamati
·         Siswa menyimak video tentang ketegasan Abu Bakar As-Siddiq menghadapi kekacauan umat islam saat wafatnya Nabi Saw.
·         Siswa mendengarkan penjelasan singkat dari guru tentang video tersebut dikaitkan dengan materi pembelajaran kali ini
B.
Menanya
·         Siswa menanyakan terkait materi yang belum bisa dipahami
C.
Mencoba
·         Siswa secara berkelompok menceritakan kejadian-kejadian yang terdapat pada video tersebut
·         Siswa memberikan argument terkait apa yang menjadi factor pemicu terjadinya kekacauan umat Islam saat Nabi Muhammad wafat
D.
Menalar
·         Siswa menyimpulkan sendiri tentang isi dalam video tersebut dan ditulis dalam ketas HVS yang sudah disiapkan
E.
Mengkomunikasikan
·         Siswa mempresentasikan hasil tulisannya di depan kelas
·         Siswa saling memperhatikan presentasi dari teman-temannya
KEGIATAN AKHIR (5 Menit)
·         Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
·         Guru memberikan tugas individual di luar kelas kepada siswa
·         Guru menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya
·         Guru memberikan motivasi
·         Guru dan siswa membaca do’a bersama-sama untuk menutup pembelajaran kali ini


I.       Penilaian Hasil Pembelajaran
1.      Teknik       : Tes dan Non Tes
2.      Bentuk      :
a.       Tes Tulis
b.      Pengamatan (keterampilan menceritakan)
c.       Penugasan (wawancara terhadap pemimpin setempat terkait prestasi-prestasi yang dicapai selama jabatannya)
3.      Instrumen
a.       Tes Lisan
1)      Jelaskan pengertian khalifah secara bahasa!
2)      Jelaskan pengertian khulafaur Rasyidin secara istilah!
3)      Sebutkan khulafaurrasyidin secara tepat dan benar!
4)      Sebutkan prestasi-prestasi yang dicapai oleh khalifah Abu Bakar As-Sidiq!
5)      Sebutkan prestasi-prestasi yang dicapai oleh khalifah Umar bin Khattab!
6)      Masjid Nabawi dibangun pada masa khalifah…?
7)      Sebutkan prestasi-prestasi yang dicapai oleh khalifah Utsman bin Affan!
8)      Khalifah Ali bin Abi Thalib mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja berasal dari keluarga….?
9)      Sebutkan prestasi-prestasi yang dicapai Khalifah Ali bin Abi Thalib!
10)  Sebutkan nama-nama nabi palsu yang berhasil diperangi Khalifah Abu Bakar As-Siddiq!

b.      Pengamatan
1)      Proses Pembelajaran
No.
Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Perhatian
Keaktifan
Tanggung jawab
Rata-rata
1
Khairun Nisa
85
85
85
85
2
Fitri




3
Huda




4
Angga




5
Sofia





2)      Kemampuan keberanian dalam menyampaikan hasil kesepakatan memilih Khalifah yang disukai
No
Nama siswa
Aspek yang dinilai
Rata-rata
keberanian
kelancaran
Rasional (Alasan)
1.
Kelompok 1




2.
Kelompok 2




3.
Kelompok 3





c.       Penugasan
Lakukanlah wawancara terhadap kepala desa di desa masing-masing untuk mengetahui prestasi-prestasi yang dicapai selama kepemimpinannya dan tanyakan bagaimana kiat-kiat dalam meraih prestasi tersebut.


                                                                        Yogyakarta, 26 November 2014
Mengetahui,                                                    Guru Mata Pelajaran PAI
Kepala Madrasah


Drs. Rofik, M.Ag                                            Isna Nur Khoeriyah, S.Pdi
NIP.                                                                NIM. 12410007



LAMPIRAN

A.    Pengertian Khulafaur Rasyidin
Istilah Khulafaur Rasyidin berasal dari bahasa arab, terdiri dari dua kata yaitu, Khulafa dan ar Rasyid. Dari segi bahasa khulafa adalah bentuk jamak dari kata khalifah yang berarti “pengganti” sedangkan rasyidin adalah bentuk jamak dari kata ar rasyid yang berarti “orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Dengan demikian arti Khulafaur Rasyidin menurut bahasa adalah para pengganti yang mendapat petunjuk dari Allah SWT.
Sedangkan menurut istilah, Khulafaur Rasyidin artinya orang-orang yang ditunjuk untuk menggantikan kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai kepala pemerintahan dan pemimpin umat setelah Rasulullah meninggal.

B.     Nama-nama Khulafaur Rasyidin
Setelah  Rasulullah SAW meninggal dunia,  jabatan pemimpin negara digantikan oleh khalifah. Khalifah merupakan gelar seorang yang memimpin umat Islam dan seluruh rakyat di wilayahnya. Jabatan khalifah tidak dapat diwariskan kepada keturunannya seperti halnya raja atau sultan.
Nama-nama khalifah yang termasuk dalam Khulafaur Rasyidin yaitu:
1.      Abu Bakar as Siddiq         (11 – 13 H / 632 – 634 M)
2.      Umar bin Khattab             (13 – 23 H / 634 – 644 M)
3.      Usman bin Affan              (23 – 35 H / 644 – 655 M)
4.      Ali bin Abi Thalib             (35 – 40 H / 655 – 660 M)
            Jadi, ada empat  orang khalifah yang termasuk dalam Khulafaur Rasyidin. Mereka semua adalah sahabat – sahabat dekat Rasulullah yang dapat dipercaya.

C.    Prestasi-prestasi yang diraih Khulafaur Rasyidin
Beberapa usaha dan prestasi yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin adalah sebagai berikut :
1.      Abu Bakar Ash-Sidiq ( 11-13 H/632-634 M )
a.       Abu Bakar Ash-Sidiq diangkat menjadi Khulafaurrasyidin.
Tidak ada musibah yang paling besar bagi kaum muslimin kecuali setelah Rasulallah SAW wafat pada bulan Rabiul Awal tahun 11 M. Namun Abu Bakar Ash-Sidiq menyampaikan pidatonya yang terkenal : “ Wahai sekalian manusia, barang siapa yang menyembah Muhammad maka sesungguhnya ia telah wafat. Tetapi, barang siapa yang menyembah Allah SWT sesungguhnya Dia Maha Hidup dan tidak akan mati”. Segera mereka mendapat hidayah kembali, dan mereka dapat melihat siapa yang layak menggantikan Rasulullah SAW.
Setelah melakukan musyawarah akhirnya Abu Bakar Ash-Sidiq yang layak menggantikan Rasulullah SAW menjadi pemimpin umat islam. Baiat secara umum dilaksanakan di masjid Nabi yang dipimpin oleh Umar Bin Khatab.
b.      Prestasi-prestasi Khalifah Abu Bakar Ash-Sidiq,
1.      Memerangi kaum murtad dan orang-orang yang tidak membayar zakat
Pada awal terpilihnya Abu Bakar As-Sidiq menjadi Khalifah, tantangan pertama yang dihadapi adalah banyaknya kaum murtad yang cukup mengancam persatuan dan stabilitas umat islam. Beberapa suku Arab berasal dari Hijaz dan Nejd menyatakan murtad dan membangkang kepada khalifah baru dan system yang ada. Banyak diantara mereka kembali memeluk agama dan tradisi lamanya, yakni menyembah berhala.
2.      Memerangi Nabi palsu
Sebagian kaum murtad ada yang menerima ajakan damai dan kembali tunduk pada hokum Islam. Namun, ada juga yang tidak mau berdamai dan memilih berperang. Mereka yang tidak mau berdamai dipimpin oleh orang-orang yang mengangkat dirinya sebagai nabi. Berikut adalah nabi-nabi palsu yang berusaha menghancurkan Islam :
1)      Aswad al-Ansi
2)      Thulaihah bin Khuwailid al-Asadi
3)      Malik bin Nuwairah
4)      Musailamah al-Kadzab
3.      Penyusunan kitab/Kondifikasi Al-qur’an
Karya terbesar masa khalifah Abu Bakar As-Siddiq yang dapat kita rasakan hingga sekarang adalah adanya mushaf al-qur’an. Ketika itu qur’an tertulis dalam berbagai benda yang berserakan di berbagai tempat. Usaha ini dilakukan atas saran Umar bin Khattab yang saat itu menjadi penasihat utama Khalifah Abu Bakar.
4.      Pengembangan wilayah kekuasaan Islam
Setelah suasana social politik masyarakat Islam dirasa stabil, khalifah Abu Bakar mulai menyebarkan ajaran Islam ke wilayah yang lebih luas. Perluasan wilayah tersebut bukan berarti penjajahan, sebab Khalifah Abu Bakar selalu menekankan kepada para panglimanya untuk dapat mengutamakan pendekatan damai.
2.      Khalifah Umar Bin Khatab ( 13 – 23 H/ 634 – 644 )
a.       Umar Bin Khatab menjadi Khalifah.
Pengangkatan Umar Bin Khatab menjadi Khalifah atas usulan dari Abu Bakar Ash-Sidiq sendiri menjelang beliau wafat karena kedudukannya ditengah masyarakat. Kaum muslimin menyetujui hal itu, dan mereka memandang waktu itu adalah Umar Bin Khatab yang layak untuk menjadi Pengganti Abu Bakar Ash-Sidiq.
Setelah Abu Bakar wafat pada bulan Jumadilakhir tahun 13 H, kaum muslimin serentak membaiat Umar menjadi Khalifah. Maka semenjak itulah resmilah beliau menjadi Khalifah kedua.
b.      Prestasi-prestasi Khalifah Umar Bin Khatab.
1.      Pengembangan dan perluasan wilayah kekuasaan Islam
Meskipun pengembangan dakwah Islam dan perluasan wilayah sudah dilakukan sejak masa khalifah Abu Bakar As-Siddiq, namun para ahli sejarah menyatakan bahwa imperium Islam sesungguhnya berdiri pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa itu, perluasan Islam terjadi secara besar-besaran dan dikenal sebagai periode Futuhah al-Islamiyah. Secara turut-turut, pasukan Islam berhasil menguasai Suriah, Persia, dan Mesir.
2.      Pembenahan Administrasi dan Keuangan Pemerintahan
Pada masa pemerintahannya, Khalifah Umar bin Khattab membentuk Baitul Mal dan dewan perang. Baitul Mal bertugas mengurusi keuangan Negara. Keluar masuknya keuangan, baik di pusat maupun di provinsi-provinsi yang diawasi dengan ketat. Adapun dewan perang bertugas mencatat administrasi ketentraman.
3.      Menetapkan kalender Hijriah
Sebelum system kalender Hijriah ditetapkan, orang-orang menggunakan system kalender Masehi. System itu banyak digunakan orang-orang Nasrani. Agar berbeda dengan orang Nasrani, kaum muslimin juga berkeinginan membuat kalender sendiri. Sebagian kaum muslimin mengusulkan agar kalender tahunan dimulai sejak Nabi Muhammad saw diangkat menjadi rasul dan sebagian lainnya mengusulkan dimulai sejak Nabi Muhammad Saw lahir.
3.      Khalifah Usman bin Affan ( 23 -35 H/ 644 – 656 M )
a.       Usman bin Affan menjadi Khalifah.
Sebelum Khalifah Umar ra wafat mmerintahkan dibentuk majelis syura ( Dewan permusyawaratan ) yang beranggotakan 6 orang. Mereka adalah Ali bin Abi Tholib, Usman bin Affan, Sa’ad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Zubair Bin Awwam, dan Talhah bin Ubaidillah. Tugas tim ini adalah menetukan orang yang layak menjabat Khalifah jika dirinya sudah tiada.
Setelah Khalifah Umar ra wafat, terjadilah perdebatan yang cukup a lot dan akhirnya penentuan khalifah dilakukan melalui fotting. Suara kaum muslimin terbagi menjadi 2 untuk Ali bin Abi Thalib dan Usman Bin Affan. Namun Ali bin Abi Thalib , Sa’ad dan Zubair memilih Usman bin Affan sebagai kholifah ke-3 pengganti Umar bin Khatab. Maka dibaiatlah Usman bin Affan sebagai Khalifah ke-3. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 24 H/644 M.
b.      Prestasi-prestasi Usman bin Affan.
1.      Pembukuan/Kondifikasi Mushaf al-qur’an
Usaha kondifikasi (pembukuan) sudah dimulai sejak masa Khalifah AbuBakar As-Siddiq. Ayat-ayat al-qur’an yang sudah terkumpul pada masa itu disimpan oleh hafshah binti Umar, salah satu istri Rasulullah saw, pada masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan, wilayah Islam sudah sangat luas. Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perbedaan pembelajaran al-qur’an di beberapa pelosok wilayah. Perbedaan itu meliputi susunan surah-surahnya atau lafal (dialek)nya
2.      Perbaikan masjid Nabawi
Masjid Nabawi yang mulai dibangun pada masa Khalifah Umar bin Khattab diperluas oleh Khalifah Utsman bin Affan. Selain diperluas, bentuk dan coraknya juga diperindah.
3.      Pembentukan tentara angkatan laut
Pada masa Khalifah Utsman wilayah Islam sudah mencapai Afrika, hingga konstatinopel yang banyak diliputi lautan. Untuk menjaganya, Muawwiyah yang sewaktu itu menjabat menjadi Gubernur Suriah mengusulkan dibentuknya angkatan laut.
4.      Khalifah Ali bin Abi Thalib ( 35 – 40 H/ 656 – 661 M ).
a.       Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah.
Setelah wafatnya Ustman bin Affan, kaum muslimin menjadi kesulitan mencari Kalifah pengganti Khalifah Ustman ra. Tokoh-tokoh yang dianggap layak seperti Ali bin Abi Thalib, Abdulloh bin Umar, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Zubair bin Awwam menolak menjadi Khalifah. Maka dari itu di madinah diadaka diskusi antara tokoh kaum muslimin dalam menunjuk Khalifah yang baru. Dari diskusi tersebut tetap gak ada orang yang pantas menduduki ke Khalifahan saat itu selain Ali bin Abi Thalib, karena selain putra paman Nabi beliau juga pemuda yang masuk Islam pertama kali dan banyak membantu perjuangan Nabi SAW. Dan mayoritas dari semua yang hadir memilihnya dan  membaiatnya sebagai Khalifah ke – 4setelah Ustman bin Affan.
b.      Prestasi-prestasi Khalifah Ali bin Abi Thalib.
1.      Mengganti Pejabat yang kurang cakap
KhalifahAli bin Abi Thalib menginginkan sebuah pemerintahan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, beliau mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja. Akan tetapi pejabat-pejabat tersebut ternyata banyak berasal dari keluarga Usman bin Affan (Bani Umayyah). Akibatnya, semakin banyak kalangan Bani Umayyah yang tidak menyukai Khalifah Ali bin Abi Thalib.
2.      Pembenahan keuangan Negara (Baitul Mal)
Setelah mengganti para pejabat yang kurang cakap, khalifah Ali bin Abi Thalib kemudian menyita harta para pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
3.      Kemajuan bidang Ilmu Bahasa
Pada saat khalifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan, wilayah Islam sudah mencapai India. Pada saat itu, penulisan huruf hijaiyyah belum dilengkapi dengan tanda baca, seperti kasrah, fathah, dhammah dan syaddah. Hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks al-qur’an dan hadits di daerah-daerah yang jauh dari Jazirah Arab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar